Agus yamaica

SELAMAT DATANG DI BLOG AGUS SUPRIANTO

Me

Kamis, 30 Oktober 2014

Motion Debat beserta Argument

Motion Debat



1. Tindak kriminal di Indonesia disebabkan banyaknya anak yang ditelantarkan oleh orang tua

PRO: Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap diri para kriminal, apabila dari kecil seorang manusia tidak memiliki bimbingan yang benar dari orang tuanya, maka wajar apabila ada sisi yang tidak beres dalam diri individu tersebut. Maka dapat disimpulkan, banyak pelaku kriminal di Indonesia ini disebabkan bimbingan orang tua yang tidak tepat, sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengacu pada tindak kejahatan. Banyaknya pelaku kriminal di Indonesia dapat menurunkan derajat Indonesia di mata dunia Internasional, karena tindak kejahatan yang tinggi akan merusak nama baik Indonesia yang sampai saat ini masih dipandang memiliki banyak warga yang ramah dan berbudi baik.

KONTRA: Kita tidak bisa menyalahkan orang tua sebagai penyebab seseorang menjadi pelaku kriminal! Mungkin memang ada pelaku kriminal yang disebabkan salah bimbingan orang tua, namun jauh lebih banyak pelaku kriminal yang memang sudah memiliki sifat tidak baik dari dirinya sendiri, atau tuntutan hidup. Semisal seorang manusia yang sangat miskin, membutuhkan makanan, dan akhirnya ia terpaksa melakukan tindak kejahaan dengan merampok. Ia tidak diajari orang tuanya, namun keadaanlah yang mendesaknya untuk melakukan tindak kriminal.


2. Acara-acara yang marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan pribadi budaya Indonesia

PRO: Sebenarnya baik jika bidang pertelevisian di Indonesia semakin berkembang, terlihat dari makin banyaknya acara dan makin kreatifnya topik-topik hiburan. Acara-acara seperti Reality Show sangat mendorong Indonesia untuk dikenal di dunia Internasional, hingga akhirnya membuat Indonesia siap dalam memasuki Era Globalisasi. Namun sayang sekali, kemajuan tersebut justru membuat kebudayaan asli Indonesia menjadi mati, sebab karena kemajuan tersebut, kini Indonesia mulai mengarah pada gaya hidup luar negri, sampai para generasi muda jaman sekarang tidak lagi menghargai kebudayaan asli Indonesia, seperti seni-seni tari, wayang, batik, patung-patung, ukiran-ukiran, dan lain sebagainya.

KONTRA: Saya setuju jika maraknya acara yang mengusung tema seperti di luar negri itu merupakan kemajuan bagi pertelevisian Indonesia, dan dapat membantu Indonesia dalam menghadapi globalisasi. Namun pernyataan bahwa hal tersebut mematikan pribadi budaya Indonesia sangat tak dapat ditolerir. Sebab justru dengan kemajuan tersebut, budaya Indonesia dapat lebih mendunia, dikenal, dan dikagumi oleh orang-orang di luar negri yang masih belum menyadari betapa hebatnya dan uniknya budaya asli Indonesia. Seharusnya dengan kenyataan bahwa acara-acara tersebut dapat membantu masuknya globalisasi ke Indonesia, maka budaya Indonesia juga akan terdorong untuk keluar dari Indonesia untuk dikenal dunia Internasional.


3. Merokok menyebabkan kualitas anak bangsa menurun

PRO: Merokok sangat berbahaya, tidak baik untuk kesehatan, dan tidak disukai banyak orang. Bahkan di kemasan rokok-pun dituliskan bahaya merokok seperti kanker, impotensi, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. Jadi apabila seorang warga Indonesia merupakan perokok berat, sudah pasti kualitas cara berpikirnya akan menurun, sebab merokok tidak baik untuk kesehatan. Dengan menurunnya cara berpikir orang tersebut, otomatis hasil kerja orang tersebut tidak akan maksimal, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan, bahwa semua perokok berat adalah anak bangsa dengan kualitas yang tidak maksimal.

KONTRA: Tidak dapat menyalahkan rokok dalam hal kualitas seseorang. Bakan seorang yang tidak pernah merokok-pun dapat memiliki IQ yang rendah, dan seorang perokok berat, bisa jadi adalah orang yang jenius. Itu semua tergantung dari ilmu yang ia serap dan kemampuan otaknya. Kesehatan memang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, namun tidak bisa disimpulkan bahwa perokok adalah manusia dengan kualitas rendahan.


4. Pedagang kaki lima yang banyak di pinggiran jalan, menyebabkan Indonesia terkesan tidak rapi dan merupakan negara yang miskin di mata dunia Internasional. Jadi demi nama baik Indonesia, para PKL tersebut harus digusur

PRO: Jika turis dari luar negri datang ke Indonesia dan menemui banyaknya pedagang kaki lima yang berkeliaran seenaknya di jalan-jalan, tidak bisa disalahkan jika turis tersebut mengambil kesimpulan kalau Indonesia merupakan negara yang tidak teratur dan masih banyak warganya yang hidup miskin. Jadi demi nama baik Indonesia, PKL yang berkeliaran tersebut harus dihilangkan, dan Indonesia harus menata diri menjadi negara yang bersih dan rapi agar menaikan derajatnya, sehingga dipandang baik oleh seluruh dunia. Dengan begitu, menghadapi era globalisasi bukanlah hal yang sulit bagi Indonesia.

KONTRA: Sampai saat ini tidak bisa disangkal kalau memang pada kenyataannya Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya masih hidup dalam perekonomian menengah-kebawah. Jadi tidak perlu adanya penipuan terhadap dunia Internasional dengan tujuan menaikkan derajat, kalau pada kenyataannya masih banyak warga Indonesia yang memiliki masalah perekonomian. Lagipula coba bayangkan, bagaimana reaksi seluruh rakyat Indonesia apabila seluruh PKL dibersihkan?? Banyak orang akan menjadi pengangguran, demo akan semakin marak, dan kekacauan pasti akan terjadi. Itu justru akan semakin memperjelek pandangan dunia Internasional terhadap Indonesia. Kecuali para PKL it dipindahkan ke suatu lokasi yang bersih, asal ada lokasi pengganti, baru pernyataan untuk membersihkan semua PKL dari jalanan dapat diterima.


5. Politik Reaksioner, yaitu sikap rakyat yang selalu mempertanyakan dan banyak menuntut sikap pemerintah akan membuat negara Indonesia semakin cepat berkembang

PRO: Harus diakui, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak masalah. Jadi wajar apabila banyak rakyatnya yang mengadakan protes demi keadilan dan tujuan yang lebih baik. Sikap ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah dimana rakyat menganggap bahwa apa yang dirasakan / yang diterima oleh rakyat sekarang tidak lebih baik dari masa lampau, dengan kata lain ada perasaan tidak puas terhadap Pemerintah, justru dapat memacu cara kerja Pemerintah untuk bekerja lebih baik lagi demi kepentingan Bangsanya. Lagipula Indonesa adalah negara Demokratis, jadi segala sesuatu adalah dari rakyat dan untuk rakyat. Dengan banyaknya tuntutan dari rakyat, dan apabila tuntutan-tuntutan tersebut masuk akal dan dipenuhi oleh Pemerinah, otomatis negara Indonesia akan menjadi negara yang harmonis, rakyatnya senang karena pendapatnya didengar dan dilaksanakan, dan dengan suasana hamonis tersebut, akan membuat Indonesia menjadi negara yang cepat berkembang, baik dari segi sosial-budaya, politik, teknologi, dan terutama ekonomi.

KONTRA: Sayangnya Politik Reaksioner sendiri sudah berkonotasi negatif. Bagaimana jadinya apabila rakyat terus-menerus tidak puas dan terus-menurus menuntut kinerja Pemerintahan Indonesia?? Sampai kapan hal itu akan berlanjut? Mungkinkah pada akhirnya rasa butuh perhatian rakyat itu dapat terpuaskan?? Justru apabila rakyat tidak pernah puas akan hasil kerja Pemerintahan, maka akhirnya Pemerintahan akan menjadi putus asa, merasa bekerja secara sia-sia, merasa tidak dihargai dan tidak dihormati, dan akhirnya malah menimbulkan hasil kerja yang benar-benar buruk. Dan itu tidak akan membuat Indonesia semakin cepat berkembang.


6. Tontonan di Indonesia, seperti acara gosip, konser, sinetron, serbuan iklan, dan lain sebagainya dapat membuat banyak masyarakat Indonesia menjadi pribadi yang konsumtif yang akhirnya justru menjadi penghalang bagi Pembangunan Nasional

PRO: Jika rakyat Indonesia mayoritas menonton acara-acara seperti sinetron, konser, iklan-iklan dan melihat artis idola mereka mengenakan pakaian-pakaian ber-merk yang mahal-mahal, hal itu akan mendorong banyak warga Indonesia menjadi pribadi yang konsumtif. Keinginan untuk selalu membeli ini tidak baik, bahkan bukan tidak mungkin warga perekonomian rendah tergoda untuk berdandan layaknya artis yang sering mereka lihat di televisi. Pribadi konsumtif ini jelas dapat memperbanyak jumlah rakyat miskin, hingga memperparah masalah ekonomi negara kita, yang pada akhirnya akan menjadi penghalang terbesar bagi Pembangunan Nasional.

KONTRA: Rakyat Indonesia bukanlah rakyat yang bodoh. Mereka yang masih memiliki masalah ekonomi, dililit hutang, kebingungan untuk membiayai sekolah anak-anak mereka, tidak akan tergoda untuk pergi ke mall dan membeli pakaian-pakaian mahal layaknya yang dikenakan oleh artis idola mereka. Buktinya dalam kehidupan sehari-hari, kita menemui banyak warga yang mengenakan pakaian murah, seperti kaos biasa, bahkan orang dengan perekonomian menengah-pun pasti akan memilih pakaian yang nyaman dan semurah mungkin. Hanya orang-orang kaya yang akan meresponi pribadi konsumtif mereka, itu karena mereka memang mampu. Apabila rakyat miskin memiliki pribadi konsumtif, mereka tidak akan meladeninya, itu karena mereka memang tidak mampu.



7. Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang

PRO: Dalam Sumpah Pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa Indonesia, telah mengakui berbahasa satu, bahasa Indonesia. Namun kini tampaknya amanat itu tidak terlalu dihormati seperti pada masanya. Kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa yang dicampur-campur, entah itu dicampur bahasa Jepang, Cina, Inggris, dan macam-macam lagi. Apalagi dengan banyaknya artis dari luar negri yang mengambil peruntungan di negara kita, hal ini justru membuat bahasa Indonesia tidak terlihat menantang lagi untuk dimanfaatkan. Contohnya trend Cinta-Laura yang sempat heboh, banyak warga Indonesia yang bercakap-cakap dengan selipan canda ala Inggris seperti yang biasa dipakai artis tersebut. Kini arti kalimat “berbahasa satu, bahasa Indonesia” tampaknya tidak begitu penting lagi, masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya sendiri, ini merupakan tanda dari menurunnya sikap nasionalisme bangsa kita.

KONTRA: Sangat tidak bisa diterima apabila penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia di-cap sebagai tanda menurunnya nasionalisme bangsa. Karena justru dengan mencoba berbahasa lain, banyak warga kita yang ditambah pengetahuannya, bertambah kosa katanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta orang tersebut terhadap negaranya yang asli. Sekarang coba dibayangkan apabila tidak ada rakyat Indonesia yang menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari demi membuktikan kalau mereka sangat cinta tanah air, maka rakyat kita akan dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari negara lain.


8. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang warga negara Indonesia, semakin tinggi pula rasa Nasionalismenya

PRO: Apabila seseorang dari kecil sudah diberi ilmu tentang negaranya, dan ilmu tersebut terus dikembangkan hingga ia dewasa, maka tidak diragukan lagi, rasa Nasionalisme orang tersebut akan jauh lebih unggul daripada orang yang hanya menerima pengetahuan tentang negaranya saat ia masih kecil.

KONTRA: Rasa cinta terhadap tanah air tidak selalu diakibatkan tingkat pendidikan yang diterima seseorang, namun hal tersebut lebih ditentukan oleh nurani dan kesadaran diri orang tersebut. Jadi walaupun tingkat pendidikannya tinggi, kalau memang dari hatinya orang tersebut tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan negaranya, maka rasa nasionalisme orang tersebut tetaplah rendah. Sedangkan kalau seseorang hanya menerima pendidikan sampai tingkat SMP, kalau memang ia sudah memiliki rasa cinta terhadap negrinya secara tulus, maka bukan tidak mungkin ia melakukan suatu aksi demi mengembangkan kualitas negaranya.


9. Diberlakukannya hukuman mati di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa Nasionalisme bangsa kita masih rendah

PRO: Saat pelaku Bom Bali dihukum mati oleh Indonesia karena banyak warga Australia menuntut Pemerintahan Indonesia untuk segera melaksanakan eksekusi, maka hukuman mati itu diberlakukan, padahal membunuh atau mengambil nyawa manusia bukanlah hak manusia lain. Apalagi jika yang membunuh orang Indonesia adalah orang Indonesia juga, dan disahkan oleh hukum pula. Apakah sikap mayoritas masyarakat Indonesia yang menyetujui eksekusi mati sesama warganya itu merupakan bukti Nasionalisme Bangsa yang rendah? Hal itu jelas menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa ini masih sangat kecil.

KONTRA: Hukuman mati memang merupakan suatu keputusan yang berat dan tidak diijinkan oleh agama. Namun beberapa tindak kejahatan telah begitu kejam hingga merugikan begitu banyak pihak. Jadi hukuman mati bagi para pelaku Bom Bali sangatlah wajar jika dilaksanakan, melihat bagaimana peristiwa Bom Bali tersebut telah memakan korban jiwa 202 orang, dan korban terluka 300 orang lebih. Dilaksanakannya eksekusi itu tidak menunjukkan sikap Nasionalisme bangsa yang rendah, hal itu justru merupakan bukti bahwa bangsa kita adalah bangsa yang tegas, disiplin, dan siap bersatu padu demi menghapuskan tindak kejahatan.


10. Artis yang berkecimpung di dunia politik hanya akan membawa kerugian bagi bangsa Indonesia

PRO: Jumlah artis yang mencalonkan diri untuk berpartisipasi di bidang Politik Indonesia semakin banyak. Namun sebenarnya para artis itu tidaklah pantas berkecimpung di dunia politik, karena apabila seseorang tidak terlalu mengerti tentang politik dan ikut menjalankannya, hal itu akan membawa kerugian bagi banyak rakyat Indonesia. Mereka yang terpilih, bisa dibilang mayoritas terpilih karena mereka terkenal, banyak diidolakan, dan dikagumi. Namun dalam bidang politik yang mencakup hidup orang banyak, bisakah para artis itu menjalankan fungsinya dengan baik? Ada beberapa pendapat masyarakat mengenai hal ini, yaitu “Banyak artis seakan berlomba masuk dunia politik kita semoga bukan aji mumpung saja, kuharap mereka ada otaknya.”, ada pula yang berpendapat ,” mudah-mudahan bukan penyedot massa semata”. Dari pendapat-pendapat ini, dapat disimpulkan, bahwa masyarakat sendiri ragu atas kemampuan para artis tersebut yang sangat piawai memainkan perannya di atas panggung kesenian. Hanya jangan sampai kemampuan memainkan peran orang lain tersebut dibawa sampai ke panggung politik.

KONTRA: Tidak semua artis tidak pantas berperan di dunia politik, buktinya beberapa artis yang pada akhirnya terjun ke dunia politik dapat menjalankan perannya dengan baik. Masyarakat-pun berpendapat kalau ada beberapa artis yang pantas berjuang di dunia politik demi memajukan Negara Indonesia, contohnya pendapat berikut, “disini jg ada mbak yg nyalon jd Wagub… Untungnya emg punya ‘otak’ dan ‘anak sekolahan’. Klo cm bermodalkan ‘keartisan-sbg-vote gather’ aja… Wah, gak kbayang gmn nasib daerahnya…”. Dari pendapat ini, dapat ditarik kesimpulan, asalkan orang tersebut cerdas, berpendidikan, berwibawa, dan bijaksana, maka siapapun dia, orang itu pantas berkecimpung di dunia politik.


11. Masyarakat Indonesia harus beralih ke kendaraan umum demi lancarnya arus lalu lintas Indonesia

PRO: Jika kita melihat jumlah perbandingan antara kendaraan umum dan kendaraan pribadi, orang-orang yang memiliki kendaraan pribadi di Indonesia ini ada 54%, sedangkan penduduk Indonesia yang tidak memiliki kendaraan pribadi, dan bergantung pada kendaraan umum, adalah 46%-nya. Namun yang paling memprihatinkan, jumlah kendaraan umum hanyalah 2%, sedangkan jumlah kendaraan pribadi adalah 98% dari keseluruhan jumlah kendaraan di Indonesia! Ini mebuktikan, bahwa begitu banyak orang kaya yang membeli kendaraan pribadi, namun hanya dimanfaatkan oleh satu orang saja, sedangkan satu kendaraan umum, bisa dipaksakan hingga membawa penumpang sebanyak 10 orang... Fenomena ini sangat memprihatinkan keadaan Indonesia di masa kini, selain menambah polusi udara, memperparah global warming, juga menyebabkan kemacetan yang sangat luar biasa.

KONTRA: Masyarakat Indonesia pasti akan sangat kesulitan jika disuruh beralih pada kendaraan umum semua. Dimana jadwal bekerja setiap orang itu berbeda-beda, ada yang pasti, ada yang fleksibel, apabila mayoritas masyarakat memakai kendaraan umum, dan kendaraan pribadi dilarang demi menghilangkan kemacetan di indonesia, maka akan timbul suatu kehebohan berupa amarah masyarakat. Lagipula, kendaraan pribadi juga merupakan privasi seseorang untuk memilikinya, orang kaya yang memiliki uang, itu merupakan hak-nya untuk membeli kendaraan pribadi yang ia suka, jika masyarakat dipaksa untuk mengurangi kendaraan pribadi, hal ini juga akan menimbulkan protes dari masyarakat pemakai kendaraan pribadi, dan distributor penjual sepeda motor dan mobil Indonesia. Itu jelas tidak akan memperlancar arus lalu lintas Indonesia. Biarkan orang-orang yang sanggup membiayai kendaraan mereka untuk membeli dan memakai kendaraan pribadi mereka. Karena sudah pasti, walau jumlah kendaraan umum ditambah oleh Pemerintah, masyarakat pemilik kendaraan pribadi tidak akan mau beralih menumpang kendaraan umum seperti bemo, ojek, angguna, atau becak.


12. Para koruptor Indonesia wajib dihukum mati

PRO: Koruptor adalah orang yang sangat tercela, mengambil uang yang bukan miliknya demi menguntungkan dirinya sendiri. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang tertawa dan hidup senang di atas penderitaan orang lain, padahal kesenangannya itu sebenarnya bukanlah haknya. Tidak ada hukuman lain yang lebih pantas bagi koruptor selain hukuman mati.

KONTRA: Hukuman mati tidak pantas diberikan bagi siapapun, bahkan orang terjahat sekalipun masih pantas diberi kesempatan kedua. Selain dilarang untuk membunuh orang lain di dalam agama, masalah eksekusi mati ini juga merupakan pelecehan terhadap hak asasi manusia.



13. Pemberlakuan sistem keadilan hukum di Indonesia masih sangat rendah

PRO: Di dalam sila ke-5 disebutkan: “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Namun dalam prakteknya, hukum di Indonesia ini masih sangat tidak adil. Maling ayam dapat dihajar hingga meninggal dunia, sedangkan pelaku kejahatan di bidang politik dapat hanya memperoleh hukuman penjara. Kesimpulannya, orang yang melakukan kejahatan kecil dapat diberi hukuman yang jauh lebih berat dibanding para koruptor yang merugikan negara bermilyar-milyar.

KONTRA: Jika soal maling ayam yang dihajar massa hingga meninggal dunia, itu membutuhkan kesadaran diri dari masing-masing masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Pada kenyataannya, hukum di Indonesia ini sudah dibuat seadil mungkin. Para koruptor telah benar-benar mendapat hukuman yang berat, dan siapapun dia, tidak mempedulikan status sosialnya, jika melakukan kejahatan, akan memperoleh hukuman yang sama dengan orang lainnya. Contohnya anak Presiden, Tommy Soeharto yang melakukan korupsi, akhirnya ia mendapat hukuman penjara, itu-pun merupakan hukuman penjara yang cukup lama, yaitu selama 15 tahun di dalam sel tahanan.



14. Fenomena hal-hal gaib yang sekarang marak terjadi dan diberitakan, akan memberikan pengaruh terhadap pendidikan di Indonesia

PRO: Selama ini, kita diajari Ilmu Pengetahuan Alam yang mencakup Kimia, Fisika, dan Biologi. Sekarang dengan ada banyaknya kasus gaib, seperti fenomena dukun-dukun cilik yang banyak dimana-mana, dimulai dari kasus Ponari, lalu batu Petir di Bali yang dimiliki dukun buta, dukun cilik lain di Jombang juga, lantai panas yang dapat menyembuhkan rematik, dan lain sebagainya, fenomena ini tentunya akan mempengaruhi pendidikan di Indonesia, terutama bagi anak-anak kecil yang baru mempelajari mengenai ilmu pengetahuan alam dan sekaligus dipengaruhi oleh pemberitaan-pemberitaan gaib di televisi. Fenomena ini, pasti akan mempengaruhi pemikiran setiap orang di masa depan nanti, sebab sejak dini, mereka telah melihat dan mendengarkan mengenai fenomena gaib yang tidak logis. Dan pengaruh ini jelas pengaruh yang tidak baik, sebab tidak dapat dijelaskan dengan teori sains.

KONTRA: Selama para orang tua dapat mengajari dan membimbing anak-anaknya dengan benar, kita tidak perlu khawatir terhadap pemikiran anak-anak tersebut di masa depan nanti, mereka pasti akan dapat membedakan mana yang benar dan masuk akal, serta mana yang hanya fenomena gaib. Tidak mungkin fenomena-fenomena gaib yang sekarang marak terjadi dapat mempengaruhi pendidikan di Indonesia, sebab hal-hal yang tak dapat dibuktikan secara ilmiah seperti itu tidak mungkin dijadikan bahan pembelajaran bagi para siswa Tanah Air.



15. Sinetron-sinetron Indonesia masa kini merusak mental para anak Bangsa karena selain tidak mendidik hal-hal baik, sinetron justru mendidik kekerasan, kebodohan, dan mengajarkan mental jahat pada diri remaja

PRO: Banyaknya sinetron-sinetron remaja masa kini memberikan pengaruh yang tidak baik, terutama apa yang diajarkan oleh sinetron itu pada khaayak penontonnya. Lebih baik apabila tidak mengajarkan hal-hal yang mendidik, tidak usah ada sinetron saja.

KONTRA: Salah satu fungsi media massa adalah sebagai penghibur masyarakat, sinetron adalah salah satunya. Tidak harus mendidik juga tidak apa selama itu masih bisa memberikan sisi entertain pada masyarakat. Toh selama ini sinetron kita tidak melulu mengajarkan hal-hal negatif, banyak juga sisi-sisi positif yang bisa kita petik dari sinetron.


16. Pendidikan Indonesia sangat sulit terangkat, karena apabila uang sekolahnya mahal, baru tingkat pendidikan itu bagus, sedang jika uang sekolahnya murah, maka tingkat pendidikan yang diterima siswa-pun akan rendah

PRO: Bagaimana bisa pendidikan Indonesia meningkat jika masih banya sekolah-sekolah di Indonesia yang murah karena tidak didukung fasilitas-fasilitas yang memadai? Tapi jika harga uang sekolah dinaikkan, pasti juga banyak masyarakat yang tidak sanggup membayar, sebab jumlah orang miskin di Indonesia ini masih sangat banyak. Seharusnya pemerintah menyediakan fasilitas-fasilitas dengan kas negara supaya pedidikan makin maju.

KONTRA: Belum tentu pendidikan yang diberikan sekolah-sekolah murah itu rendah kualitasnya. Semua itu tergantung dari pribadi si guru. Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah merupakan tugas mereka untuk mendidik murid-muridnya menjadi anak bangsa yang cerdas dan kritis. Toh walaupun uang sekolahnya mahal dan fasilitasnya memadai, jika guru yang mengajar tidak tulus untuk mencerdaskan anak bangsa, kualitas pendidikannya juga pasti akan rendah.



17. Sistem pendidikan Home-Schooling jauh lebih efektif daripada Public School

PRO: Dengan sistem Home-Schooling, perhatian guru akan jauh lebih fokus pada 1 orang murid sehingga murid yang diajar-pun pasti akan jauh lebih cepat menguasai materi yang diajarkan. Sedangkan Public School merupakan sitem pendidikan yang umum namun tidak efektif, sebab dalam 1 kelas, seorang guru harus mengajar sekitar 30 sampai 40 orang murid. Walau ada banyak murid yang tidak mengerti-pun si guru belum tentu tahu dan belum tentu bersedia untuk menjelaskan lebih detail pada perorangan murid.
KONTRA: Selama ini banyak masyarakat Indonesia yang menjalani public school, namun jumlah orang cerdas di Indonesia juga sangat banyak. Jadi Home-Schooling atau Public School, selama murid yang diajar mau belajar dengan serius, pasti tidak akan ada bedanya.


18. Gaji guru yang sangat di bawah standard, terutama bagi guru-guru di pedesaan dan tempat-tempat terpencil, akan menyebabkan kompetensi guru tersebut menurun
PRO: Pekerjaan sebagai guru merupakan pekerjaan yang tidak menjamin perekonomian seseorang. Sebab gaji guru itu kecil, apalagi di tempat-tempat yang jauh dari kota. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja sudah susah, pasti guru-guru yang pada awal masa jabatannya begitu bersemangat untuk mendidik pada akhirnya juga akan berpikir dan akhirnya semakin menurunkan kompetensinya dalam mengajar murid-muridnya.

KONTRA: Pekerjaan sebagai guru itu adalah pekerjaan yang membutuhkan kenginan yang tulus untuk mendidik. Memang dibutuhkan pengorbanan untuk menjadi seorang guru, selain jam kerja yang panjang, kesibukan yang terus menerus, juga gaji yang tidak besar. Itu semua memang sudah konsekuensi yang harus berani dijalani jika sudah memutuskan untuk menjadi seorang guru. Jika guru-guru Indonesia sudah menyadari hal ini, mereka pasti tidak akan mengalami penurunan kompetensi mengajar.



19. UN harus dihapuskan

Pro: UN hanya menjadi momok tidak hanya bagi pelajar tetapi juga bagi para guru di seluruh Indonesia. Tidak mungkin pemerintah mengukur hasil belajar siswa selama bertahun-tahun hanya dalam 4 hari. Selain itu dana penyelenggaraan UN cukup fantastis yaitu mencapai ratusan miliar. Dana sebanyak itu lebih bijak jika dialihkan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas pendidikan terutama di daerah-daerah pelosok.

Kontra: Pemerintah mengadakan UN dengan tujuan sebagai standar kelulusan semua siswa secara nasional. Dengan adanya UN pemerintah memiliki tolok ukur sampai sejauh mana sistem pendidikan di Indonesia berjalan efektif. Selain itu, UN juga memiliki tujuan sebagai program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya UN, pemerintah mengharapkan motivasi belajar siswa semakin meningkat.



20. Penggunaan bahasa di media sosial, baik media cetak maupun elektronik, dapat merusak bahasa Indonesia

Pro: Ragam bahasa di media sosial sering digunakan tanpa aturan. Yang diutamakan dalam media sosial adalah kesepahaman. Walaupun ragam bahasanya amburadul tetapi selama masih bisa dipahami oleh sebagian besar pembaca maka hal itu dianggap halal-halal saja. Pemakluman seperti inilah yang lama-kelamaan akan merusak bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai contoh sekarang semakin banyak muncul ragam bahasa yang menyalahi kaidah bahasa Indonesia seperti bahasa alay, bahasa gaul, bahasa koran, dsb.
Kontra: Penggunaan bahasa di media sosial adalah salah satu ragam yang justru memperkaya ragam bahasa Indonesia. Bahasa media sosial adalah bagian dari bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa dalam media hampir serupa dengan ragam bahasa lisan yang diutamakan adalah keseuaian informasi antara pembicara dengan pendengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

About