Motion Debat
1. Tindak kriminal di
Indonesia disebabkan banyaknya anak yang ditelantarkan oleh orang tua
PRO: Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap diri
para kriminal, apabila dari kecil seorang manusia tidak memiliki bimbingan
yang benar dari orang tuanya, maka wajar apabila ada sisi yang tidak beres
dalam diri individu tersebut. Maka dapat disimpulkan, banyak pelaku kriminal di
Indonesia ini disebabkan bimbingan orang tua yang tidak tepat, sehingga terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang mengacu pada tindak kejahatan. Banyaknya pelaku
kriminal di Indonesia dapat menurunkan derajat Indonesia di mata dunia
Internasional, karena tindak kejahatan yang tinggi akan merusak nama baik
Indonesia yang sampai saat ini masih dipandang memiliki banyak warga yang ramah
dan berbudi baik.
KONTRA: Kita tidak bisa menyalahkan orang tua sebagai
penyebab seseorang menjadi pelaku kriminal! Mungkin memang ada pelaku kriminal
yang disebabkan salah bimbingan orang tua, namun jauh lebih banyak pelaku
kriminal yang memang sudah memiliki sifat tidak baik dari dirinya sendiri, atau
tuntutan hidup. Semisal seorang manusia yang sangat miskin, membutuhkan
makanan, dan akhirnya ia terpaksa melakukan tindak kejahaan dengan merampok. Ia
tidak diajari orang tuanya, namun keadaanlah yang mendesaknya untuk melakukan
tindak kriminal.
2. Acara-acara yang
marak di Indonesia, seperti acara gosip, sinetron, talk show, serbuan
iklan, dan lain sebagainya dapat membantu masuknya globalisasi namun mematikan
pribadi budaya Indonesia
PRO: Sebenarnya baik jika bidang pertelevisian di Indonesia
semakin berkembang, terlihat dari makin banyaknya acara dan makin kreatifnya
topik-topik hiburan. Acara-acara seperti Reality Show sangat mendorong
Indonesia untuk dikenal di dunia Internasional, hingga akhirnya membuat
Indonesia siap dalam memasuki Era Globalisasi. Namun sayang sekali, kemajuan
tersebut justru membuat kebudayaan asli Indonesia menjadi mati, sebab karena
kemajuan tersebut, kini Indonesia mulai mengarah pada gaya hidup luar
negri, sampai para generasi muda jaman sekarang tidak lagi menghargai
kebudayaan asli Indonesia, seperti seni-seni tari, wayang, batik,
patung-patung, ukiran-ukiran, dan lain sebagainya.
KONTRA: Saya setuju jika maraknya acara yang mengusung
tema seperti di luar negri itu merupakan kemajuan bagi pertelevisian Indonesia,
dan dapat membantu Indonesia dalam menghadapi globalisasi. Namun pernyataan
bahwa hal tersebut mematikan pribadi budaya Indonesia sangat tak dapat
ditolerir. Sebab justru dengan kemajuan tersebut, budaya Indonesia dapat lebih
mendunia, dikenal, dan dikagumi oleh orang-orang di luar negri yang masih belum
menyadari betapa hebatnya dan uniknya budaya asli Indonesia. Seharusnya dengan
kenyataan bahwa acara-acara tersebut dapat membantu masuknya globalisasi ke
Indonesia, maka budaya Indonesia juga akan terdorong untuk keluar dari
Indonesia untuk dikenal dunia Internasional.
3. Merokok
menyebabkan kualitas anak bangsa menurun
PRO: Merokok sangat berbahaya, tidak baik untuk
kesehatan, dan tidak disukai banyak orang. Bahkan di kemasan rokok-pun
dituliskan bahaya merokok seperti kanker, impotensi, serangan jantung, gangguan
kehamilan dan janin. Jadi apabila seorang warga Indonesia merupakan perokok
berat, sudah pasti kualitas cara berpikirnya akan menurun, sebab merokok tidak
baik untuk kesehatan. Dengan menurunnya cara berpikir orang tersebut, otomatis
hasil kerja orang tersebut tidak akan maksimal, sehingga pada akhirnya dapat
disimpulkan, bahwa semua perokok berat adalah anak bangsa dengan kualitas yang
tidak maksimal.
KONTRA: Tidak dapat menyalahkan rokok dalam hal kualitas
seseorang. Bakan seorang yang tidak pernah merokok-pun dapat memiliki IQ yang
rendah, dan seorang perokok berat, bisa jadi adalah orang yang jenius. Itu
semua tergantung dari ilmu yang ia serap dan kemampuan otaknya. Kesehatan
memang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, namun tidak bisa
disimpulkan bahwa perokok adalah manusia dengan kualitas rendahan.
4. Pedagang kaki lima
yang banyak di pinggiran jalan, menyebabkan Indonesia terkesan tidak rapi dan
merupakan negara yang miskin di mata dunia Internasional. Jadi demi nama baik
Indonesia, para PKL tersebut harus digusur
PRO: Jika turis dari luar negri datang ke Indonesia dan
menemui banyaknya pedagang kaki lima yang berkeliaran seenaknya di jalan-jalan,
tidak bisa disalahkan jika turis tersebut mengambil kesimpulan kalau Indonesia
merupakan negara yang tidak teratur dan masih banyak warganya yang hidup miskin.
Jadi demi nama baik Indonesia, PKL yang berkeliaran tersebut harus dihilangkan,
dan Indonesia harus menata diri menjadi negara yang bersih dan rapi agar
menaikan derajatnya, sehingga dipandang baik oleh seluruh dunia. Dengan begitu,
menghadapi era globalisasi bukanlah hal yang sulit bagi Indonesia.
KONTRA: Sampai saat ini tidak bisa disangkal kalau
memang pada kenyataannya Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya
masih hidup dalam perekonomian menengah-kebawah. Jadi tidak perlu adanya penipuan
terhadap dunia Internasional dengan tujuan menaikkan derajat, kalau pada
kenyataannya masih banyak warga Indonesia yang memiliki masalah perekonomian.
Lagipula coba bayangkan, bagaimana reaksi seluruh rakyat Indonesia apabila
seluruh PKL dibersihkan?? Banyak orang akan menjadi pengangguran, demo akan
semakin marak, dan kekacauan pasti akan terjadi. Itu justru akan semakin
memperjelek pandangan dunia Internasional terhadap Indonesia. Kecuali para PKL
it dipindahkan ke suatu lokasi yang bersih, asal ada lokasi pengganti, baru
pernyataan untuk membersihkan semua PKL dari jalanan dapat diterima.
5. Politik Reaksioner, yaitu sikap rakyat yang selalu mempertanyakan dan
banyak menuntut sikap pemerintah akan membuat negara Indonesia semakin cepat
berkembang
PRO: Harus diakui, Indonesia merupakan negara yang
memiliki banyak masalah. Jadi wajar apabila banyak rakyatnya yang mengadakan
protes demi keadilan dan tujuan yang lebih baik. Sikap ketidakpuasan rakyat
terhadap pemerintah dimana rakyat menganggap bahwa apa yang dirasakan / yang
diterima oleh rakyat sekarang tidak lebih baik dari masa lampau, dengan kata
lain ada perasaan tidak puas terhadap Pemerintah, justru dapat memacu cara
kerja Pemerintah untuk bekerja lebih baik lagi demi kepentingan Bangsanya. Lagipula
Indonesa adalah negara Demokratis, jadi segala sesuatu adalah dari rakyat dan
untuk rakyat. Dengan banyaknya tuntutan dari rakyat, dan apabila
tuntutan-tuntutan tersebut masuk akal dan dipenuhi oleh Pemerinah, otomatis
negara Indonesia akan menjadi negara yang harmonis, rakyatnya senang karena
pendapatnya didengar dan dilaksanakan, dan dengan suasana hamonis tersebut,
akan membuat Indonesia menjadi negara yang cepat berkembang, baik dari segi
sosial-budaya, politik, teknologi, dan terutama ekonomi.
KONTRA: Sayangnya Politik Reaksioner sendiri sudah berkonotasi
negatif. Bagaimana jadinya apabila rakyat terus-menerus tidak puas dan
terus-menurus menuntut kinerja Pemerintahan Indonesia?? Sampai kapan hal itu
akan berlanjut? Mungkinkah pada akhirnya rasa butuh perhatian rakyat itu dapat
terpuaskan?? Justru apabila rakyat tidak pernah puas akan hasil kerja
Pemerintahan, maka akhirnya Pemerintahan akan menjadi putus asa, merasa bekerja
secara sia-sia, merasa tidak dihargai dan tidak dihormati, dan akhirnya malah
menimbulkan hasil kerja yang benar-benar buruk. Dan itu tidak akan membuat
Indonesia semakin cepat berkembang.
6. Tontonan di Indonesia, seperti acara gosip, konser, sinetron, serbuan
iklan, dan lain sebagainya dapat membuat banyak masyarakat Indonesia menjadi
pribadi yang konsumtif yang akhirnya justru menjadi penghalang bagi Pembangunan
Nasional
PRO: Jika rakyat Indonesia mayoritas menonton acara-acara
seperti sinetron, konser, iklan-iklan dan melihat artis idola mereka mengenakan
pakaian-pakaian ber-merk yang mahal-mahal, hal itu akan mendorong banyak warga
Indonesia menjadi pribadi yang konsumtif. Keinginan untuk selalu membeli ini
tidak baik, bahkan bukan tidak mungkin warga perekonomian rendah tergoda untuk
berdandan layaknya artis yang sering mereka lihat di televisi. Pribadi
konsumtif ini jelas dapat memperbanyak jumlah rakyat miskin, hingga memperparah
masalah ekonomi negara kita, yang pada akhirnya akan menjadi penghalang
terbesar bagi Pembangunan Nasional.
KONTRA: Rakyat Indonesia bukanlah rakyat yang bodoh.
Mereka yang masih memiliki masalah ekonomi, dililit hutang, kebingungan untuk
membiayai sekolah anak-anak mereka, tidak akan tergoda untuk pergi ke mall dan
membeli pakaian-pakaian mahal layaknya yang dikenakan oleh artis idola mereka.
Buktinya dalam kehidupan sehari-hari, kita menemui banyak warga yang mengenakan
pakaian murah, seperti kaos biasa, bahkan orang dengan perekonomian
menengah-pun pasti akan memilih pakaian yang nyaman dan semurah mungkin. Hanya
orang-orang kaya yang akan meresponi pribadi konsumtif mereka, itu karena
mereka memang mampu. Apabila rakyat miskin memiliki pribadi konsumtif, mereka
tidak akan meladeninya, itu karena mereka memang tidak mampu.
7. Penggunaan bahasa
asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme
seseorang
PRO: Dalam Sumpah Pemuda ada satu bagian yang
menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa Indonesia, telah mengakui berbahasa
satu, bahasa Indonesia. Namun kini tampaknya amanat itu tidak terlalu dihormati
seperti pada masanya. Kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa
yang dicampur-campur, entah itu dicampur bahasa Jepang, Cina, Inggris, dan
macam-macam lagi. Apalagi dengan banyaknya artis dari luar negri yang mengambil
peruntungan di negara kita, hal ini justru membuat bahasa Indonesia tidak
terlihat menantang lagi untuk dimanfaatkan. Contohnya trend Cinta-Laura yang
sempat heboh, banyak warga Indonesia yang bercakap-cakap dengan selipan canda
ala Inggris seperti yang biasa dipakai artis tersebut. Kini arti kalimat
“berbahasa satu, bahasa Indonesia” tampaknya tidak begitu penting lagi,
masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya sendiri, ini merupakan tanda
dari menurunnya sikap nasionalisme bangsa kita.
KONTRA: Sangat tidak bisa diterima apabila penggunaan bahasa
asing dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia di-cap sebagai tanda menurunnya
nasionalisme bangsa. Karena justru dengan mencoba berbahasa lain, banyak warga
kita yang ditambah pengetahuannya, bertambah kosa katanya, dan itu jelas tidak
akan menghilangkan rasa cinta orang tersebut terhadap negaranya yang asli.
Sekarang coba dibayangkan apabila tidak ada rakyat Indonesia yang menggunakan
bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari demi membuktikan kalau mereka sangat
cinta tanah air, maka rakyat kita akan dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak
ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari negara lain.
8. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seorang warga negara Indonesia, semakin tinggi pula rasa
Nasionalismenya
PRO: Apabila seseorang dari kecil sudah diberi ilmu tentang
negaranya, dan ilmu tersebut terus dikembangkan hingga ia dewasa, maka tidak
diragukan lagi, rasa Nasionalisme orang tersebut akan jauh lebih unggul
daripada orang yang hanya menerima pengetahuan tentang negaranya saat ia masih
kecil.
KONTRA: Rasa cinta terhadap tanah air tidak selalu
diakibatkan tingkat pendidikan yang diterima seseorang, namun hal tersebut
lebih ditentukan oleh nurani dan kesadaran diri orang tersebut. Jadi walaupun
tingkat pendidikannya tinggi, kalau memang dari hatinya orang tersebut tidak
memiliki keinginan untuk mengembangkan negaranya, maka rasa nasionalisme orang
tersebut tetaplah rendah. Sedangkan kalau seseorang hanya menerima pendidikan
sampai tingkat SMP, kalau memang ia sudah memiliki rasa cinta terhadap negrinya
secara tulus, maka bukan tidak mungkin ia melakukan suatu aksi demi
mengembangkan kualitas negaranya.
9. Diberlakukannya
hukuman mati di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa Nasionalisme bangsa kita
masih rendah
PRO: Saat pelaku Bom Bali dihukum mati oleh Indonesia
karena banyak warga Australia menuntut Pemerintahan Indonesia untuk segera
melaksanakan eksekusi, maka hukuman mati itu diberlakukan, padahal membunuh
atau mengambil nyawa manusia bukanlah hak manusia lain. Apalagi jika yang
membunuh orang Indonesia adalah orang Indonesia juga, dan disahkan oleh hukum
pula. Apakah sikap mayoritas masyarakat Indonesia yang menyetujui eksekusi mati
sesama warganya itu merupakan bukti Nasionalisme Bangsa yang rendah? Hal itu
jelas menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa ini masih sangat kecil.
KONTRA: Hukuman mati memang merupakan suatu keputusan
yang berat dan tidak diijinkan oleh agama. Namun beberapa tindak kejahatan
telah begitu kejam hingga merugikan begitu banyak pihak. Jadi hukuman mati bagi
para pelaku Bom Bali sangatlah wajar jika dilaksanakan, melihat bagaimana
peristiwa Bom Bali tersebut telah memakan korban jiwa 202 orang, dan korban
terluka 300 orang lebih. Dilaksanakannya eksekusi itu tidak menunjukkan sikap
Nasionalisme bangsa yang rendah, hal itu justru merupakan bukti bahwa bangsa
kita adalah bangsa yang tegas, disiplin, dan siap bersatu padu demi
menghapuskan tindak kejahatan.
10. Artis yang berkecimpung di dunia politik hanya akan membawa kerugian bagi
bangsa Indonesia
PRO: Jumlah artis yang mencalonkan diri untuk
berpartisipasi di bidang Politik Indonesia semakin banyak. Namun sebenarnya para
artis itu tidaklah pantas berkecimpung di dunia politik, karena apabila
seseorang tidak terlalu mengerti tentang politik dan ikut menjalankannya, hal
itu akan membawa kerugian bagi banyak rakyat Indonesia. Mereka yang terpilih,
bisa dibilang mayoritas terpilih karena mereka terkenal, banyak diidolakan, dan
dikagumi. Namun dalam bidang politik yang mencakup hidup orang banyak, bisakah
para artis itu menjalankan fungsinya dengan baik? Ada beberapa pendapat
masyarakat mengenai hal ini, yaitu “Banyak artis seakan berlomba masuk dunia
politik kita semoga bukan aji mumpung saja, kuharap mereka ada otaknya.”,
ada pula yang berpendapat ,” mudah-mudahan bukan penyedot massa semata”.
Dari pendapat-pendapat ini, dapat disimpulkan, bahwa masyarakat sendiri ragu
atas kemampuan para artis tersebut yang sangat piawai memainkan perannya di
atas panggung kesenian. Hanya jangan sampai kemampuan memainkan peran orang
lain tersebut dibawa sampai ke panggung politik.
KONTRA: Tidak semua artis tidak pantas berperan di dunia
politik, buktinya beberapa artis yang pada akhirnya terjun ke dunia politik
dapat menjalankan perannya dengan baik. Masyarakat-pun berpendapat kalau ada
beberapa artis yang pantas berjuang di dunia politik demi memajukan Negara
Indonesia, contohnya pendapat berikut, “disini jg ada mbak yg nyalon jd
Wagub… Untungnya emg punya ‘otak’ dan ‘anak sekolahan’. Klo cm bermodalkan
‘keartisan-sbg-vote gather’ aja… Wah, gak kbayang gmn nasib daerahnya…”.
Dari pendapat ini, dapat ditarik kesimpulan, asalkan orang tersebut cerdas,
berpendidikan, berwibawa, dan bijaksana, maka siapapun dia, orang itu pantas
berkecimpung di dunia politik.
11. Masyarakat
Indonesia harus beralih ke kendaraan umum demi lancarnya arus lalu lintas
Indonesia
PRO: Jika kita melihat jumlah perbandingan antara
kendaraan umum dan kendaraan pribadi, orang-orang yang memiliki kendaraan
pribadi di Indonesia ini ada 54%, sedangkan penduduk Indonesia yang tidak
memiliki kendaraan pribadi, dan bergantung pada kendaraan umum, adalah 46%-nya.
Namun yang paling memprihatinkan, jumlah kendaraan umum hanyalah 2%, sedangkan
jumlah kendaraan pribadi adalah 98% dari keseluruhan jumlah kendaraan di
Indonesia! Ini mebuktikan, bahwa begitu banyak orang kaya yang membeli kendaraan
pribadi, namun hanya dimanfaatkan oleh satu orang saja, sedangkan satu
kendaraan umum, bisa dipaksakan hingga membawa penumpang sebanyak 10 orang...
Fenomena ini sangat memprihatinkan keadaan Indonesia di masa kini, selain
menambah polusi udara, memperparah global warming, juga menyebabkan kemacetan
yang sangat luar biasa.
KONTRA: Masyarakat Indonesia pasti akan sangat kesulitan
jika disuruh beralih pada kendaraan umum semua. Dimana jadwal bekerja setiap
orang itu berbeda-beda, ada yang pasti, ada yang fleksibel, apabila mayoritas
masyarakat memakai kendaraan umum, dan kendaraan pribadi dilarang demi
menghilangkan kemacetan di indonesia, maka akan timbul suatu kehebohan berupa
amarah masyarakat. Lagipula, kendaraan pribadi juga merupakan privasi seseorang
untuk memilikinya, orang kaya yang memiliki uang, itu merupakan hak-nya untuk
membeli kendaraan pribadi yang ia suka, jika masyarakat dipaksa untuk mengurangi
kendaraan pribadi, hal ini juga akan menimbulkan protes dari masyarakat pemakai
kendaraan pribadi, dan distributor penjual sepeda motor dan mobil Indonesia.
Itu jelas tidak akan memperlancar arus lalu lintas Indonesia. Biarkan
orang-orang yang sanggup membiayai kendaraan mereka untuk membeli dan memakai
kendaraan pribadi mereka. Karena sudah pasti, walau jumlah kendaraan umum
ditambah oleh Pemerintah, masyarakat pemilik kendaraan pribadi tidak akan mau
beralih menumpang kendaraan umum seperti bemo, ojek, angguna, atau becak.
12. Para
koruptor Indonesia wajib dihukum mati
PRO: Koruptor adalah orang yang sangat tercela, mengambil
uang yang bukan miliknya demi menguntungkan dirinya sendiri. Orang-orang
seperti ini adalah orang-orang yang tertawa dan hidup senang di atas
penderitaan orang lain, padahal kesenangannya itu sebenarnya bukanlah haknya.
Tidak ada hukuman lain yang lebih pantas bagi koruptor selain hukuman mati.
KONTRA: Hukuman mati tidak pantas diberikan bagi siapapun,
bahkan orang terjahat sekalipun masih pantas diberi kesempatan kedua. Selain
dilarang untuk membunuh orang lain di dalam agama, masalah eksekusi mati ini
juga merupakan pelecehan terhadap hak asasi manusia.
13. Pemberlakuan
sistem keadilan hukum di Indonesia masih sangat rendah
PRO: Di dalam sila ke-5 disebutkan: “Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Namun dalam prakteknya, hukum di Indonesia ini masih
sangat tidak adil. Maling ayam dapat dihajar hingga meninggal dunia, sedangkan
pelaku kejahatan di bidang politik dapat hanya memperoleh hukuman penjara.
Kesimpulannya, orang yang melakukan kejahatan kecil dapat diberi hukuman yang
jauh lebih berat dibanding para koruptor yang merugikan negara bermilyar-milyar.
KONTRA: Jika soal maling ayam yang dihajar massa hingga
meninggal dunia, itu membutuhkan kesadaran diri dari masing-masing masyarakat
agar tidak main hakim sendiri. Pada kenyataannya, hukum di Indonesia ini sudah
dibuat seadil mungkin. Para koruptor telah benar-benar mendapat hukuman yang
berat, dan siapapun dia, tidak mempedulikan status sosialnya, jika melakukan
kejahatan, akan memperoleh hukuman yang sama dengan orang lainnya. Contohnya
anak Presiden, Tommy Soeharto yang melakukan korupsi, akhirnya ia mendapat
hukuman penjara, itu-pun merupakan hukuman penjara yang cukup lama, yaitu
selama 15 tahun di dalam sel tahanan.
14. Fenomena hal-hal
gaib yang sekarang marak terjadi dan diberitakan, akan memberikan pengaruh
terhadap pendidikan di Indonesia
PRO: Selama ini, kita diajari Ilmu Pengetahuan Alam yang
mencakup Kimia, Fisika, dan Biologi. Sekarang dengan ada banyaknya kasus gaib,
seperti fenomena dukun-dukun cilik yang banyak dimana-mana, dimulai dari kasus
Ponari, lalu batu Petir di Bali yang dimiliki dukun buta, dukun cilik lain di
Jombang juga, lantai panas yang dapat menyembuhkan rematik, dan lain
sebagainya, fenomena ini tentunya akan mempengaruhi pendidikan di Indonesia,
terutama bagi anak-anak kecil yang baru mempelajari mengenai ilmu pengetahuan
alam dan sekaligus dipengaruhi oleh pemberitaan-pemberitaan gaib di televisi.
Fenomena ini, pasti akan mempengaruhi pemikiran setiap orang di masa depan
nanti, sebab sejak dini, mereka telah melihat dan mendengarkan mengenai
fenomena gaib yang tidak logis. Dan pengaruh ini jelas pengaruh yang tidak
baik, sebab tidak dapat dijelaskan dengan teori sains.
KONTRA: Selama para orang tua dapat mengajari dan
membimbing anak-anaknya dengan benar, kita tidak perlu khawatir terhadap
pemikiran anak-anak tersebut di masa depan nanti, mereka pasti akan dapat
membedakan mana yang benar dan masuk akal, serta mana yang hanya fenomena gaib.
Tidak mungkin fenomena-fenomena gaib yang sekarang marak terjadi dapat
mempengaruhi pendidikan di Indonesia, sebab hal-hal yang tak dapat dibuktikan
secara ilmiah seperti itu tidak mungkin dijadikan bahan pembelajaran bagi para
siswa Tanah Air.
15. Sinetron-sinetron
Indonesia masa kini merusak mental para anak Bangsa karena selain tidak
mendidik hal-hal baik, sinetron justru mendidik kekerasan, kebodohan, dan
mengajarkan mental jahat pada diri remaja
PRO: Banyaknya sinetron-sinetron remaja masa kini
memberikan pengaruh yang tidak baik, terutama apa yang diajarkan oleh sinetron
itu pada khaayak penontonnya. Lebih baik apabila tidak mengajarkan hal-hal yang
mendidik, tidak usah ada sinetron saja.
KONTRA: Salah satu fungsi media massa adalah sebagai
penghibur masyarakat, sinetron adalah salah satunya. Tidak harus mendidik juga
tidak apa selama itu masih bisa memberikan sisi entertain pada masyarakat. Toh
selama ini sinetron kita tidak melulu mengajarkan hal-hal negatif, banyak juga
sisi-sisi positif yang bisa kita petik dari sinetron.
16. Pendidikan
Indonesia sangat sulit terangkat, karena apabila uang sekolahnya mahal, baru
tingkat pendidikan itu bagus, sedang jika uang sekolahnya murah, maka tingkat
pendidikan yang diterima siswa-pun akan rendah
PRO: Bagaimana bisa pendidikan Indonesia meningkat
jika masih banya sekolah-sekolah di Indonesia yang murah karena tidak didukung
fasilitas-fasilitas yang memadai? Tapi jika harga uang sekolah dinaikkan, pasti
juga banyak masyarakat yang tidak sanggup membayar, sebab jumlah orang miskin
di Indonesia ini masih sangat banyak. Seharusnya pemerintah menyediakan
fasilitas-fasilitas dengan kas negara supaya pedidikan makin maju.
KONTRA: Belum tentu pendidikan yang diberikan sekolah-sekolah
murah itu rendah kualitasnya. Semua itu tergantung dari pribadi si guru.
Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah merupakan tugas mereka untuk mendidik
murid-muridnya menjadi anak bangsa yang cerdas dan kritis. Toh walaupun uang sekolahnya
mahal dan fasilitasnya memadai, jika guru yang mengajar tidak tulus untuk
mencerdaskan anak bangsa, kualitas pendidikannya juga pasti akan rendah.
17. Sistem pendidikan
Home-Schooling jauh lebih efektif daripada Public School
PRO: Dengan sistem Home-Schooling, perhatian guru
akan jauh lebih fokus pada 1 orang murid sehingga murid yang diajar-pun pasti
akan jauh lebih cepat menguasai materi yang diajarkan. Sedangkan Public School
merupakan sitem pendidikan yang umum namun tidak efektif, sebab dalam 1 kelas,
seorang guru harus mengajar sekitar 30 sampai 40 orang murid. Walau ada banyak
murid yang tidak mengerti-pun si guru belum tentu tahu dan belum tentu bersedia
untuk menjelaskan lebih detail pada perorangan murid.
KONTRA: Selama ini banyak masyarakat Indonesia yang menjalani
public school, namun jumlah orang cerdas di Indonesia juga sangat banyak. Jadi
Home-Schooling atau Public School, selama murid yang diajar mau belajar dengan
serius, pasti tidak akan ada bedanya.
18. Gaji guru yang
sangat di bawah standard, terutama bagi guru-guru di pedesaan dan tempat-tempat
terpencil, akan menyebabkan kompetensi guru tersebut menurun
PRO: Pekerjaan sebagai guru merupakan pekerjaan yang tidak
menjamin perekonomian seseorang. Sebab gaji guru itu kecil, apalagi di
tempat-tempat yang jauh dari kota. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya
saja sudah susah, pasti guru-guru yang pada awal masa jabatannya begitu
bersemangat untuk mendidik pada akhirnya juga akan berpikir dan akhirnya semakin
menurunkan kompetensinya dalam mengajar murid-muridnya.
KONTRA: Pekerjaan sebagai guru itu adalah pekerjaan yang
membutuhkan kenginan yang tulus untuk mendidik. Memang dibutuhkan pengorbanan
untuk menjadi seorang guru, selain jam kerja yang panjang, kesibukan yang terus
menerus, juga gaji yang tidak besar. Itu semua memang sudah konsekuensi yang
harus berani dijalani jika sudah memutuskan untuk menjadi seorang guru. Jika
guru-guru Indonesia sudah menyadari hal ini, mereka pasti tidak akan mengalami
penurunan kompetensi mengajar.
19. UN harus dihapuskan
Pro: UN hanya menjadi momok tidak hanya bagi pelajar
tetapi juga bagi para guru di seluruh Indonesia. Tidak mungkin pemerintah mengukur
hasil belajar siswa selama bertahun-tahun hanya dalam 4 hari. Selain itu dana
penyelenggaraan UN cukup fantastis yaitu mencapai ratusan miliar. Dana sebanyak
itu lebih bijak jika dialihkan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas pendidikan
terutama di daerah-daerah pelosok.
Kontra: Pemerintah mengadakan UN dengan tujuan sebagai
standar kelulusan semua siswa secara nasional. Dengan adanya UN pemerintah
memiliki tolok ukur sampai sejauh mana sistem pendidikan di Indonesia berjalan efektif.
Selain itu, UN juga memiliki tujuan sebagai program pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya UN, pemerintah
mengharapkan motivasi belajar siswa semakin meningkat.
20. Penggunaan bahasa di media
sosial, baik media cetak maupun elektronik, dapat merusak bahasa Indonesia
Pro: Ragam bahasa di media sosial sering digunakan tanpa
aturan. Yang diutamakan dalam media sosial adalah kesepahaman. Walaupun ragam
bahasanya amburadul tetapi selama masih bisa dipahami oleh sebagian besar
pembaca maka hal itu dianggap halal-halal saja. Pemakluman seperti inilah yang
lama-kelamaan akan merusak bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai contoh
sekarang semakin banyak muncul ragam bahasa yang menyalahi kaidah bahasa
Indonesia seperti bahasa alay, bahasa gaul, bahasa koran, dsb.
Kontra: Penggunaan bahasa di media sosial adalah salah satu
ragam yang justru memperkaya ragam bahasa Indonesia. Bahasa media sosial adalah
bagian dari bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa dalam media hampir serupa dengan
ragam bahasa lisan yang diutamakan adalah keseuaian informasi antara pembicara
dengan pendengar.